MENGELOLA BEDOYO DENGAN CERDAS

Administrator 31 Oktober 2017 08:46:30 WIB

Paras Desa Bedoyo teramat molek. Begitu melewati plengkung gerbang batas desa, hanya decak kagum yang terlontar. Betapa tidak, dikedua sisi jalan, terhampar pemandangan yang tak saja menyegarkan mata, namun juga teresapi hingga relung sanubari terdalam.  Gunung gunung batu terhampar kokoh, seperti batok kelapa berwarna hijau yang tengkurap. Lembahnya membentang seperti permadani.

            “Wah seperti melintasi negara Swiss”, kata Fani, asisten saya menukas ringan.

            “Emang pernah ke Swiss ?” tanyaku meledek

            “Ya seperti di film-film itu” kilahnya enteng, tanpa dosa. Jurus ngeles.

Desa Bedoyo, adalah sepenggal dari rangkaian Pegunungan Karst yang membentang panjang di sekujur sisi selatan pulau Jawa. Pegunungan Karst adalah anugerah Tuhan yang sangat layak kita syukuri. Karena memiliki potensi yang bukan saja unik tetapi juga sangat kaya dengan sumberdaya alam baik itu hayati maupun non hayati.

Keunikan lain dari kawasan karst adalah keberadaan goa dan sungai bawah tanah. Goa-goa karst hampir semuanya dihiasi dengan ornamen (speleothem) yang sangat beragam dari mulai yang sangat kecil (helectite) hingga yang sangat besar (column) dengan bentuk dan warna yang bervariasi.

Salah satu sumberdaya mineral yang terbesar di kawasan karst adalah batuan kerbonat. Batuan karbonat merupakan sumberdaya mineral yang penting baik sebagai bahan bangunan, batu hias, dan industri. Sebagai bahan bangunan batuan karbonat digunakan untuk fondasi rumah, jalan, jembatan, dan isian bendungan. Pemanfaatan terbesar batugamping di Indonesia adalah sebagai bahan baku semen

Nah, dengan potensi yang begitu melimpah ruah, tidak terlalu mengada jika Bedoyo adalah madu bagi para investor pengembang pariwisata. Tidak mustahil, mereka akan datang dengan segepok proposal untuk bisa hadir dan memoles bumi Bedoyo.

Pengembangan potensi wisata memang sah sah saja, sepanjang memberi kemanfaatan bagi warga Bedoyo. Keberadaan industri wisata mau tak mau memberikan kontribusi atau pundi pundi bagi pemerintah setempat.

Namun, pengambil kebijakan harus sangat hati-hati menelaah segala proposal yang disodorkan. Kajilah dengan memandang dari segala sudut, telaah dari semua aspek dan tinjau dari seluruh sisi.

Jangan dilupakan juga kawasan karst memiliki daya dukung sangat rendah, dan tidak dapat diperbaiki jika telah mengalami kerusakan. Ia memiliki kerentanan yang tinggi, peka terhadap pencemaran derajat pelarutan batuan yang tinggi. Dengan tingkat erosi permukaan yang sangat tinggi, akhirnya lapisan tanah terkikis, akar pohon membusuk dan fungsi tanah sebagai pengikat untuk menjaga kestabilan lereng akan pupus. Singkatnya, begitu ekosistem karst rusak, perbaikannya sangatlah rumit bahkan mustahil dilakukan.

Jika sudah demikian, kita hanya mewarisi nestapa pada anak cucu. Hidup pada hamparan yang gersang dan memberikan kepedihan mendalam.

Jadi bagaimana?. Ya hati-hati. Menelaah dengan matang. Mengkaji dengan maton tidak waton. Kesusu ngoyak opo, gliyak gliyak ngenteni sopo.

 

By Bambang Gatot Nugroho

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar