BEDOYO IKUT DALAM WORKSHOP PEMULASARAAN JENAZAH INFEKSIUS
Afi Fajar Handani 22 Januari 2020 11:54:57 WIB
Kamis, 16 Januari 2020 seluruh perwakilan dari masing-masing Desa di Kecamatan Ponjong di berikan penyuluhan Pemulasaraan Jenazah Infeksius oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang diwakilkan oleh Kasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular dr. Diyah Prasetyorini, MSc, Camat Ponjong R. ASIS BUDIARTO, S.Sos, Kasi Kesos Subarohim, Perwakilan UPT Puskesmas Ponjong 1 dan UPT Puskesmas Ponjong 2, Kasi Pelayanan Se Kecamatan Ponjong dan Kaum/Modin di masing-masing desa beserta tokoh masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai pemulasaraan jenazah yang tepat dan menerapkan kewaspadaan universal (memperlakukan setiap cairan tubuh, darah dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan yang infeksius), tanpa mengabaikan Budaya dan Agama yang dianut keluarga dan tindakan petugas mampu mencegah penularan.
dr. Diyah menyampaikan setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati keluarga jenazah dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak menambah risiko penularan penyakit seperti halnya Hepatitis-B, AIDS, Kolera dsb. Tradisi yang berkaitan dengan perlakuan terhadap jenazah tersebut dapat diizinkan dengan memperhatikan hal yang telah disebut di atas. Perlu diingat bahwa virus HIV hanya dapat hidup dan berkembang dalam tubuh manusia hidup, maka beberapa waktu setelah penderita infeksi-HIV meninggal, virus pun akan mati.
Selain dr. Diyah, Avilia Kusumaningrum, S.Kep (petugas dari RSUD Wonosari) memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada peserta workshop pemulasaraan jenazah dengan beberapa pedoman perawatan jenazah dengan memperhatikan sesuai dengan SOP.
Karno (petugas pemulasaraan jenazah RSUD Wonosari) juga menjelaskan pentingnya APD didalam pemulasaraan jenazah. Karno memberikan pemahaman kepada peserta workshop dengan memberikan praktik dengan alat peraga. Terlihat antusias sekali dengan melihat dan berdekatan langsung untuk tahu cara pemulasaraan jenazah. Karno menjelaskan “tindakan diluar kamar jenazah atau dimasyarakat dihimbau untuk tidak memandikan jenazah dengan cara di pangku, karena kemungkinan penyakit penyerta yng infeksius dapat menularkan ke orang dan perlu memakai tatacara yang benar”, pungkas Karno.
Karno menyampaikan beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh lain, dilarang memanipulasi alat suntik atau menyarumkan jarum suntik ke tutupnya. Buang semua alat/benda tajam dalam wadah yang tahan tusukan, semua permukaan yang terkena percikan atau tumpahan darah dan atau cairan tubuh lain segera dibersihkan dengan larutan klorin 0,5%, semua peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses dengan urutan: dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi atau sterilisasi, sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan dalam kantong plastik, pembuangan sampah dan bahan yang tercemar sesuai cara pengelolaan sampah medis
Dari Kementrian agama Wonsari juga menyampaikan bagaimana tata cara pemakaman dan kewajiban masyarakat dalam merawat jenazah sampai dimakamkan. Workshop pemulasaraan jenazah ditutup oleh Kasi Kesos Subarohim dengan memberikan pesan agar informasi ini dapat di tularkan/disebarkan kepada seluruh warga masyarakat. (afi)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PERATURAN KALURAHAN BEDOYO NOMOR 1 TAHUN 2024 TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI APBKAL
- Rapat Koordinasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kalurahan Bedoyo
- KELOMPOK MURTI WIROMO UJICOBA GAMELAN BARU
- Peraturan Kalurahan Bedoyo Nomor 7 Tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Bedo
- SOSIALISASI PENGISIAN PAMONG KALURAHAN BEDOYO
- PAGELARAN WAYANG KULIT MENYAMBUT TAHUN BARU DI PADUKUHAN NGALASOMBO
- CUACA SEJUK MENGAWALI APEL PAGI