Syafari Tarawih Dan Silaturahmi Putaran Ke Sebelas di Mushola Al-Ikhlas Padukuhan Bedoyo Lor.

Afi Fajar Handani 19 Maret 2025 08:59:35 WIB

Kalurahan Bedoyo kembali menggelar safari tarawih putaran yang ke sebelas.

Kali ini yang menjadi sasaran kegiatan tersebut adalah Mushola Al-Ikhlas Padukuhan Bedoyo Lor, Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong.

Lurah Bedoyo, Sulardi mempimpin langsung acara tersebut.

Dalam kesempatan itu Lurah Bedoyo datang bersama tim syafari tarawih yaitu Afi Fajar Handani (Kamituwa), Sigit Ariwibowo (Dukuh Bedoyo Lor) dan Sugita (Dukuh Bedoyo Wetan).

Dalam sambutannya Sulardi mengatakan kegiatan salat isya dan tarawih bersama ini juga untuk menyapa serta mendekatkannya dengan warga masyarakat.

Kegiatan ini untuk menjalin kebersamaan dan silaturahmi dengan warga, khususnya warga Padukuhan Bedoyo Lor.

"Mari kita merenung sejenak tentang sesuatu yang pasti kita hadapi, sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu kematian. Mengingat kematian adalah salah satu cara terbaik untuk mengawal perilaku kita di dunia. Seorang yang menyadari akan datangnya kematian, tentu akan berbuat terbaik di alam dunia ini demi bekal di fase kehidupan berikutnya, yakni alam barzakh. Salah satu cara untuk mengingat kematian dengan dengan melakukan ziarah kubur, baik kepada orangtua maupun kepada orang solih” bebernya ditengah kultum, Selasa (18/03/2025) malam.

Sulardi juga menambahkan, Di Indonesia sebagian besar masyarakat muslim melakukan ziarah kubur dengan berbagai macam motivasi. Ada di antara mereka yang aktif berziarah kubur ke makam orang tua setiap hari tertentu untuk berkirim do’a, ada juga yang pada bulan-bulan tertentu secara rombongan berziarah ke makam para wali dan kiai dengan tujuan bertabarruk, dan lain sebagainya. SyekhNawawi Banten dalam kitabnya Nashâihul ‘Ibâd menuturkan ada 4 (empat) macam motivasi orang melakukan ziarah kubur:

Pertama, ziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat mati dan akhirat. Ziarah dengan motivasi ini bisa hanya dengan melihat kuburan atau komplek pemakaman saja tanpa harus tahu siapa yang bersemayam di dalam kuburan. Tidak harus kuburan orang muslim, bahkan kuburan orang kafir sekalipun bisa menjadi sarana untuk menjadikan seorang muslim mengingat kematian dan kehidupan akhirat yang pada saatnya nanti akan ia alami.

Kedua, ziarah kubur dengan tujuan untuk mendoakan orang yang ada di dalam kuburan. Menurut Syekh Nawawi ziarah dengan tujuan ini disunahkan bagi setiap orang muslim. Tentunya kuburan yang dikunjungi juga kuburan yang di dalamnya bersemayam jenazah orang muslim, pun tidak harus kuburan keluarga sendiri.   Di Indonesia ada beberapa daerah yang memiliki budaya di mana pada waktu-waktu tertentumasyarakat kampung berkumpul di satu komplek pemakaman untuk bersama-sama mendo’akan ahli kubur yang ada di komplek tersebut, baik ahli kubur itu keluarga sendiri maupun orang lain. Kegiatan semacam ini lazim disebut dengan nyadran.

Ketiga, ziarah kubur dengan motivasi untuk tabarruk atau mendapatkan keberkahan. Ziarah dengan tujuan ini disunahkan dengan mengunjungi kuburnya orang-orang yang dikenal baik pada waktu hidupnya. Ziarah dengan motivasi ini juga sangat sering dilakukan oleh masyarakat muslim di Indonesia khususnya warga Nahdliyin. Pada waktu-waktu tertentu mereka secara berombongan berziarah ke makam para wali dan para kiai yang dipandang memiliki kedekatan dengan Allah dan berjasa dalam berdakwah menebarkan agama Islam di masyarakat.

Keempat, ziarah kubur dengan motivasi untuk memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ziarah ke makam orang tua. Di daerah tertentu ada budaya di mana setiap hari Jumat Kliwon, atau di sore hari Kamis sebelum Jumat Kliwon masyarakat menziarahi makam orang tuanya. Ini dilakukan sebagai tanda bakti seorang anak bagi orang tuanya. Meski mendoakan orang tua bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja namun dengan menziarahi kuburnya di waktu tertentu diharapkan akan menjadikan si anak akan selalu ingat dan tidak dengan mudah melupakan akan jasa orang tua.

Dari pembahasan singkat di atas, berziarah dengan motivasi yang manapun, ada yang perlu diperhatikan oleh mereka yang melakukan ziarah kubur. Semestinya ziarah kubur dilakukan sesuai tuntunan syari’at tanpa ada motivasi-motivasi lain yang bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agama melalui para ulama.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan kegiatan syafari tarawih ini dilakukan di tahun 2025 dan akan ada 15 tempat ibadah yang akan dikunjungi dan baru sebelas tempat ibadah yang sudah dilaksanakan.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kalurahan Bedoyo juga memberikan bantuan Stimulan untuk Mushola Al-Ikhlas Padukuhan Bedoyo Lor.

Ketua Takmir Mushola Al-Ikhlas Padukuhan Bedoyo Lor, Ust. Abdul Rohman menyampaikan terima kasih atas kedatangan, dukungan serta bantuan dari Pemerintah Kalurahan Bedoyo.

Ia memastikan bantuan tersebut akan digunakan dengan optimal untuk memakmurkan masjid.

"Semoga bantuan ini membawa manfaat agar semakin berkembang dan maju dalam rangka memakmurkan masjid dan masyarakat sekitar," ungkapnya. (afi).

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar